Selasa, 09 April 2019

Papan Statistika Sebagai Media Pembelajaran

Refleksi Pertemuan 7
Mata kuliah : TeMpe Matematika




Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh...
         
          Pada postingan blog kali ini saya akan menjelaskan sedikit tentang alat      peraga yang cocok digunakan untuk materi Ukuran Pemusatan Data pada    tingkat SMP. Alat peraga yang digunakan  yaitu  Papan Statistika, cara  pembuatan alat peraga ini juga simpel karena  menggunakan bahan-bahan  yang  mudah di dapat.Menarik bukan ??Yuk di baca dan pahami  materinya,... Klw bisa di aplikasikan juga yahh dalam proses mengajarnya    
     
      Papan statistika ini adalah salah satu media pembelajaran yang dapat dipakai oleh pendidik untuk memberikan materi STATISTIKA khususnya materi ukuran pemusatan data. Papan statistika ini berfungsi untuk mencari mean, median dan modus dari suatu data. Nah papan satatistika ini bermanfaat untuk memudahkan kita menganalisis suatu data, jadi teman-teman pendidik bisa mencoba cara ini yah…
Ayo kita sebagai pendidik harus lebih kreatif dalam membawakan materinya agar peserta didik juga semangat  dalam proses belajarx 
      Papan statistika ini juga sangat mudah loh untuk membuatnya, bahan-bahanya pun terbuat dari bahan-bahan yang mudah kita dapatkan dan harganyapun sangat murah… jadi cocok banget bagi para pendidik untuk mengaplikasikan media ini.

 Adapun bahan dan alatnya adalah :

1. Sterofoam
2. Kertas origami
3.Paku madding
4.Tali  kur
5. Benang
6.Spanduk
7.Kain flannel
8.Kerta HVS
9.Lem fox
10.Karton
11.Gunting
12. Cutter

Adapun cara membuatnya adalah sebagai berikut :

1)   Untuk membuat tulisan papan statistika, kita perlukan sterofoam lalu kita potong sesuai keinginan kita, setelah itu dibaluti dengan kertas origami berwarna atau kertas lainnya berwarna juga boleh. Setelah itu tempelkan tulisan papan statistika diatas sterofoam yang sudah dibaluti origami tersebut.
2)   Untuk bagian intinya pertama kita print spanduk yang sesuai dengan papan statistika lalu ambil karton 4x potong sesuai dengan ukuran spanduk yang telah kita print.
3)   Setelah itu tempelkan sterofoam sesuai ukuran karton 4x diatas karto 4x.
4)   Selanjutnya tempelkan sapnduk diatas karton 4x dan sterofoam tersebut.
5)   Agar memudahkan, buatlah kanting soal di bagian bawah bagan, kantong soal dibuat dari kain flannel dan dijahit.
6)   Setelah itu, templekan kantong soal tersebut kebawah alat peraga.
7)   Agar alat peraga bisa digantung, maka buatlah tali kur dan sambungkan ke alat peraga bagian atas.

Berikut cara untuk menggunakan “PANTIK” dalam proses belajar mengajar:

1. Sterofoam karet yang sudah dibelah menjadi 7 bagian berfungsi sebagai batang yang digunakan  menyatakan banyaknya data, sterofoam tersebut dibelah 7 karena contoh soal yang digunakan sebanyak 7 buah data. Sterofoam karet tersebut ditempelkan ke pantik (papan statistik).
2. Tuspin digunakan untuk menunjukkan jumlah data dari setiap batang (sterofoam karet). Tuspin ditusukkan pada sterofoam karet sesuai dengan contoh soal.
3. Untuk mencari modus maka lihat jumlah tuspin yang sring muncul dari setiap batang.
4. Untuk mencari mean (rata-rata) maka ratakanlah jumlah tuspin disetiap batang.
5. Untuk mencari kuartil atas, median dan kuartil bawah maka urutkanlah batang (sterofoam karet) dari yang memiliki jumlah tuspin terkecil hingga terbesar kemudian dapat dilihat yang mana kuartil atas, median dan kuartil bawahnya.

Kelebihan Alat Peraga “PANTIK”

1). Alat yang dibuat cukup menarik karena dihiasi pita.
2). Memudahkan siswa untuk memahami cara menentukan modus, mean, median dan kuartil.
3). Guru dapat menjelaskan cara menentukan modus, mean, median dan kuartil tidak menuliskannya di papan tulis tapi juga dapat menggunakan alat peraga ini sebagai media dalam proses belajar mengajar karena menjelaskan dengan cara hanya menulis di papan tulis sangat membosankan dan tidak membuat siswa menjadi interaktif.

Kekurangan Alat Peraga “PANTIK”

1). Ukurannya kurang besar.
2). Hanya dapat digunakan untuk menentukan modus, mean, median dan kuartil dalam bentuk data tunggal.
3). Apabila hasil dari rataan tiap batang tuspin tidak rata, misalnya dari 7 batang yang datanya sudah diratakan ternyata ada satu batang yang jumlahnya 6 sedangkan yang lainnya 5. Hal ini akan membuat siswa bingung tetapi guru dapat mengatasinya dengan cara menjelaskan bahwa terdapat satu batang yang kelebihan 1 tuspin jadi mean-nya yaitu 5+.
         
Nah.. gimana teman-teman…? Mudah kan… alat dan bahannya mudah kita temukan dan harganya pun sangat murah. Cara membuatnya teman-teman bisa lihat. Hanya butuh satu hari aja, insyaallah  papan statistikanya bisa selesai. Jadi, tunggu apalagi bagi para pendidik yuk mencoba alat peraga ini.

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh...



Selasa, 02 April 2019

LANGKAH-LANGKAH MENYUSUN RPP

Refleksi Pertemuan 6
Mata kuliah : Teknologi dan Media Pembelajaran Matematika

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuhh......

Salah satu hal terpenting dalam proses belajar mengajar yang harus dimiliki oleh guru yaitu Rencana Pelaksanaan Pembelarajan yang sering kita kenal dengan RPP. RPP adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkam dalam standar isi dan dijabarkan dalam silabus. RPP harus berupa kegiatan konkret sehingga dalam penyusunan RPP menjadisatu hal yang sangat penting, bahwa kegiatan pembelajaran harus diarahkan agar berfokus pada peserta didik, sedangkan guru berperan sebagai pendamping atau fasilitator.
Pembentukan RPP memiliki tujuan diantaranya adalah: Memberikan landasan pokok bagi guru dan siswa dalam mencapai kompetensi dasar dan indikator.  Memberi gambaran mengenai acuan kerja jangka pendek. Karena disusun dengan menggunakan pendekatan sistem, memberi pengaruh terhadap pengembangan individu siswa. Karena dirancang secara matang sebelum pembelajaran, berakibat terhadap nurturant effect.
Langkah-langkah penyusunan RPP
1. Mencantumkan Identitas
Terdiri dari: Nama Sekolah, Mata Pelajaran, Kelas, Semester, Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, Indikator dan Alokasi Waktu.
Hal yang perlu diperhatikan adalah :
a. RPP boleh disusun untuk satu Kompetensi Dasar
b. Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, dan Indikator dikutip dari silabus. ( Kompetensi Inti-Kompetensi Dasar-Indikator adalah suatu alur pikir yang saling terkait yang tidak dapat dipisahkan).
c. Indikator merupakan :ciri pelaku (bukti terukur) yang dapat memberikan gambaran bahwa peserta didik telah mencapai kompetensi dasar.penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, satuan pendidikan, dan potensi daera. rumusannya menggunakan kerja operasional yang terukur dan/atau dapat diobservasi.digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian
d. Alokasi waktu diperhitungkan untuk pencapaian satu kompetensi dasar, dinyatakan dalam jam pelajaran dan banyaknya pertemuan (contoh: 2 x 45 menit). Karena itu, waktu untuk mencapai suatu kompetensi dasar dapat diperhitungkan dalam satu atau beberapa kali pertemuan bergantung pada kompetensi dasarnya.
2. Merumuskan Tujuan Pembelajaran
3. Menentukan Materi Pembelajaran
Untuk memudahkan penetapan materi pembelajaran, dapat diacu dari indikator.
4. Menentukan Metode Pembelajaran
Metode dapat diartikan benar-benar sebagai metode, tetapi dapat juga diartikan sebagai model atau pendekatan pembelajaran, bergantung pada karakteristik pendekatan dan/atau strategi yang dipilih. Karena itu pada bagian ini cantumkan pendekatan pembelajaran peserta didik:
a. Pendekatan pembelajaran yang digunakan, misalnya : pendekatan proses, kontekstual langsung, pemecahan masalah, dan sebagainya.
b. Metode-metode yang digunakan, misalnya: ceramah, inkuiri, observasi, tanya-jawab, e-learning dan sebagainya.
5. Menetapkan Kegiatan Pembelajaran
a. Untuk mencapai suatu kompetensi dasar harus dicantumkan langkah-langkah kegiatan setiap pertemuan. Pada dasarnya, langkah-langkah kegiatan memuat unsur kegiatan pendahuluan/pembuka, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
Langkah-langkah menimal yang harus dipenuhi pada setiap unsur kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut :
1. Kegiatan Pendahuluan
Orientasi: memusatkan perhatian peserta didik pada materi yang akan dibelajarkan, dengan cara menunjukan benda yang menarik, memberikan ilustrasi, membaca di surat kabar, menampilkan slide animasi dan sebagainya.
Apersepsi: memberikan persepsi awal kepada peserta didik tentang materi yang akan diajarkan.
Motivasi: Guru memberikan gambaran manfaat mempelajari materi tertentu
Pemberian Acuan: biasanya berkaitan dengan kajian ilmu yang akan dipelajari. Acuan dapat berupa penjelasan materi pokok dan uraian materi pelajaran secara garis besar.
Pembagian kelompok belajar dan penjelasan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar (sesuai dengan rencana langkah-langkah pembelajaran)
2. Kegiatan Inti
Berisi langkah-langkah sistematis yang dilalui peserta didik untuk dapat mengkonstruksi ilmu sesuai dengan skema (frame work) masing-masing. Langkah-langkah tersebut disusun sedemikian rupa agar peserta didik dapat menunjukkan perubahan perilaku sebagaimana dituangkan pada tujuan pembelajaran dan indicator.
Untuk memudahkan, biasanya kegiatan inti dilengkapi dengan Lembaran Kerja Siswa (LKS), baik yang berjenis cetak atau noncetak. Khusus untuk pembelajaran berbasis ICT yang online dengan koneksi internet, langkah-langkah kerja peserta didik harus dirumuskan detil mengenai waktu akses dan alamat website yang jelas. Termasuk alternatif yang harus ditempuh jika koneksi mengalami kegagalan.
3. Kegiatan Penutup
Guru mengarahkan peserta didik untuk membuat rangkuman/simpulan
Guru memeriksa hasil belajar peserta didik. dapat dengan memberikan tes tertulis atau tes lisan atau meminta peserta didik untuk mengulang kembali simpulan yang telah disusun atau dalam bentuk tanya jawab dengan mengambil kurang lebih 25% peserta didik sebagai sampelnya.
Memberikan arahan tindak lanjut pembelajaran, dapat berupa kegiatan di luar kelas, di rumah atau tugas sebagai bagian remidial/pengayaan.
Langkah-langkah pembelajaran dimungkinkan disusun dalam bentuk seluruh rangkaian kegiatan, sesuai dengan karakteristik model pembelajaran yang dipilih, menggunakan urutan sintaks sesuai dengan modelnya.  Oleh karena itu, kegiatan pendahuluan/pembuka, kegiatan inti, dan kegiatan penutup tidak harus ada dalam setiap pertemuan.
6. Memilih Sumber Belajar
Pemilihan  sumber belajar mengacu pada perumusan yang ada dalam silabus yang dikembangkan.  Sumber belajar mencakup sumber rujukan, lingkungan, media, narasumber, alat dan bahan. Sumber belajar dituliskan secara lebih operasional, dan bisa langsung dinyatakan bahan ajar apa yang digunakan. Misalnya,  sumber belajar dalam silabus dituliskan buku referensi, dalam RPP harus dicantumkan bahan ajar yang sebenarnya. Jika menggunakan buku, maka harus ditulis judul buku teks tersebut, pengarang, dan halaman yang diacu.Jika menggunakan bahan ajar berbasis ICT, maka harus ditulis nama file, folder penyimpanan, dan bagian atau link file yang digunakan, atau alamat website yang digunakan sebagai acuan pembelajaran.
7. Menentukan Penilaian
Penilaian dijabarkan atas teknik penilaian, bentuk instrumen, dan instrumen yang dipakai.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.....

MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO "BALOK"

Refleksi Pertemuan 13 Mata Kuliah : Teknologi Dan Media Pembelajaran Matematika Media Pembelajaran Basis Video (Musfira, Nurhaliza, Magfi...